Stimulasi Motorik Halus dan Kognitif Anak 2 - 4 Tahun

Sebelumnya saya pernah menulis tentang bagaimana memilih dan merancang permainan bagi anak usia dini. Agar related mohon baca dulu artikel berikut ya….

Related post: Memilih dan merancang permainan sesuai usia anak.

Permainan-permainan yang akan dibahas kali ini lebih fokus ke stimulasi motorik halus dan kognitif anak usia 2-4 tahun ya. Kalau mengacu ke Parameter Perkembangan Anak 0-6 Tahun dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014 Lampiran 1, maka lebih spesifik ke tujuan pencapaian sbb:

Motorik Halus

Dari Parameter di atas untuk Motorik halus, usia 2-3 tahun ada 4 poin pencapaian perkembangan anak, sementara untuk usia 3-4 tahun pun ada 4 poin (lihat halaman 30).

Namun, tingkat pencapaian perkembangan anak yang ingin dicapai dalam hal motorik halus dengan permainan berikut hanya fokus pada dua poin saja. Hal tersebut adalah:

  1. Koordinasi kelima jari tangan (2-3 tahun).
  2. Memasukkan benda kecil ke dalam botol (3-4 tahun).

Kognitif

Dalam aspek kognitif ada tiga hal yang menjadi sub aspek tingkat perkembangan anak; 1) belajar dan pemecahan masalah, 2) berpikir logis dan 3) berpikir simbolik.

Dalam permainan-permainan di bawah ini, tujuannya akan fokus dalam sub aspek 1) dan 2). Beberapa poin tujuannya adalah sebagai berikut:

A . Belajar dan Pemecahan Masalah

Poin-poin di sub aspek ini adalah:

  1. Melihat dan menyentuh benda yang ditunjukkan oleh orang lain (2-3 tahun).
  2. Meniru cara pemecahan orang dewasa atau teman (2-3 tahun).
  3. Mengeksplorasi sebab dan akibat (2-3 tahun).
  4. Bereksperimen menggunakan cara baru (3-4 tahun).
  5. Mengerjakan tugas sampai selesai (3-4 tahun).
  6. Menyebutkan bilangan angka 1-10 (3-4 tahun).

B . Berpikir Logis

Poin-poin di sub aspek ini adalah:

  1. Memahami simbol angka dan maknanya (2-3 tahun).
  2. Mengenal konsep banyak dan sedikit (3-4 tahun).
  3. Mengenali alasan mengapa ada sesuatu yang tidak masuk dalam kelompok tertentu (3-4 tahun).

Contoh Permainan untuk Stimulasi Motorik Halus dan Kognitif Anak 2 – 4 Tahun

Kalau di artikel sebelumnya, saya sharing contoh permainan menggunakan figurine. Kali ini saya mau sharing beberapa permainan yang biasa Gayatri (28 bulan) mainkan menggunakan 4 material utama:

  1. Pom-pom
  2. Kulit kerang
  3. Rantai geometri
  4. Water beads.

Tentu saja material di atas bisa disesuaikan dengan materi-materi yang ada di rumah ya Nyaaaaah! :) Semoga sharing ini bermanfaat!

1 . Memindahkan Material dengan Pinset

Materi yang digunakan: Mangkuk, pom-pom, kulit kerang dan pinset.

Cara mainnya mudah saja, pertama-tama saya memeragakan bagaimana memindahkan pom-pom dan kulit kerang menggunakan pinset secara bergantian ke dalam mangkuk. Kemudian saya tawarkan apakah Gayatri mau mencoba. Kalau iya, biarkan dia bereksplorasi sendiri ya.

Hihihi, kalau salah-salah jangan sering dikoreksi. Kalau memang perlu, sesekali peragakan ulang bagaimana “cara versi” kita. Tapi tidak perlu dibuat benar salah si. Pada akhirnya dia akan menemukan caranya kok.

Tingkat kesulitan memindahkan kulit kerang lebih besar daripada memindahkan pom-pom ya. Ada baiknya mencoba memindahkan pom-pom terlebih dahulu, kemudian kalau sudah berhasil bisa ditambahkan kulit kerang.

Nyonyah pasti lebih tahu mana yang paling pas buat anaknya ya. Yang pasti, perhatikan saja supaya challengenya do-able. Jangan terlalu mudah, dan jangan terlalu sulit juga.

Seperti sudah dibahas di atas, tujuan permainan ini banyak ya. Bonusnya lagi, permainan ini mempersiapkan otot-otot anak untuk belajar menulis nantinya. :)

2 . Belajar Mengenal Angka dan Maknanya

Materi yang digunakan: Tray plastik bekas telur yang isi 10 biji, pom-pom/ kulit kerang, angka (bisa menggunakan magnet angka atau kertas yang ditulisi angka).

Cara main:

Untuk anak yang masih muda, seperti Gayatri (28 bulan), tujuan utama permainan ini adalah mengenal angka dan maknanya. Sementara untuk anak yang lebih besar, bisa dikembangkan ke konsep matematika dasar seperti penjumlahan.

Saya menggunakan tray plastik bekas telur dengan 10 lekukan untuk memudahkan anak mengasosiasikan angka dalam 1-10. Jadi ketika mengisi lekukan telur, dia secara tidak langsung mendapatkan gambaran perbandingannya dengan jumlah 10.

Taruh angka di bawah tray plastik bekas, lalu bersama-sama mengisi lekukan telur dengan pom-pom atau kulit kerang. Permainan ini harapannya memberikan konsep ke anak tentang makna angka. Jadi tidak hanya menghapal nama angka. Melainkan memahami makna angka sebagai simbol kuantitas.

Bagi anak yang lebih besar, dan sudah memahami angka, permainan ini dapat dikembangkan seperti foto di atas. Yaitu pemahaman dasar tentang penjumlahan. Cara memainkannya sama dengan cara pertama, namun bedanya menggunakan dua tray. Terbayang kan?

Belajar matematika pun jadi mudah, karena yang tadinya sekadar konsep abstrak menjadi lebih riil.

3 . Main Water Beads

Ini adalah permainan yang bebas banget dan mudah banget, tapi Gayatri betah banget mainnya, hihihi.

Material yang dibutuhkan: waterbeads, wadah.

Cara main:

Rendam dulu waterbeads dalam air semalamam agar mengembang sebesar kelereng kecil. Letakkan waterbeads di wadah berisi air, minta anak untuk memindahkannya ke wadah lain. Bisa pakai saringan, tapi saya sendiri lebih sering meminta Gayatri memindahkannya pakai jari.

Geli geli gimana gitu. Hihihi….

Improvisasinya si paling dibuat sorting colour ya…. Walaupun agak agak lebih sulit daripada sorting colour menggunakan rantai geometri di bawah, karena warna waterbeads tuh gradasinya kaya sekali. Jadi kadang ungunya ada ungu tua, ungu muda dan ungu anak-anak, hahaha…. Tapi kalau dijadiin satu di jar atau botol transparan jadi cantik seperti pelangi.

4 . Rantai Geometri dan Sorting Shapes/ Colour

Rantai geometri ini sebenarnya permainan tunggal. Jadi masing-masing shapes tu ada patahannya yang membuat bisa disambung jadi rantai panjang.

Namun, kemarin saat dicoba Gayatri, Gayatri belum bisa melakukannya. Malah lebih tertarik menjadikannya mainan sorting shapes dan sorting colour.

Cara mainnya mudah, saya menggunakan sedotan sebagai alat bantu untuk memisahkan warna/ bentuk. Namun teman-teman bisa menggunakan juga wadah-wadah kecil.

Setelah itu tinggal disepakai dengan anak, mau mengelompokkan rantai berdasarkan shapes/ bentuk atau mengelompokkan berdasarkan warnanya.

Saya rasa untuk anak yang lebih besar (3-4 tahun), akan bisa menggunakannya untuk bongkar pasang menjadi rantai ya….

5 . Memasukkan dan Mengeluarkan Material dari Botol Yakult

Material yang dibutuhkan: Botol yakult yang sudah dilubangi kecil di bagian pantat botol (sebesar diameter sumpit), sumpit sebagai alat bantu, pom-pom dan kulit kerang.

Permainan yang terakhir ini, sebenarnya lebih bebas. Instruksinya hanya satu, yang pertama minta anak untuk memasukkan pom-pom dan kulit kerang ke dalam botol yakult. Yang kedua, minta anak mengeluarkannya.

Permainan ini sukses bikin Gayatri sibuk. Hihihi….

Dan saya senang, karena melalui permainan ini Gayatri belajar menemukan kalau satu masalah bisa dipecahkan dengan berbagai cara. Kadang dia kocok botolnya, keluarlah si kulit kerang. Ada yang harus dicubit pom-pomnya dari mulut botol, baru bisa keluar. Ada pula yang nyangkut jadi harus didorong dengan sumpit dari pantat botol.

Ekspresi serius dan ekspresi berhasilnya itu lo. Puas banget kayanya!

Permainan ini sering saya lakukan, kalau saya sedang butuh waktu sejenak. Karena Gayatri sudah lewat masa oral, saya jadi tidak kawatir dia akan menelan atau memasukkan mainan ke mulutnya. Jadi kadang bisa saya sambi lipat baju atau seterika, atau sekedar istirahat. Dia akan main dengan tekun di depan saya bisa sampai setengah jam. Lumayan….

Tentunya, keempat material di atas, tidak terbatas hanya dapat dimainkan dengan lima cara di atas ya. Saya rasa tipe material seperti ini cukup fleksibel untuk dimanfaatkan sebagai materi permainan lainnya. Jadi setelah dipakai (kecuali waterbeads) bisa disimpan lagi dan dipergunakan dalam rentang usia yang cukup lama.

Where to buy: Pom-pom, kulit kerang, rantai geometri waterbeads di Kelontong Elok , sedotan di Pasar Gunung Anyar, lain-lain pakai barang dapur.

Related Post: Tips Mendesain Permainan Anak

Review Buku: Rumah Main Anak, Ide Permainan Anak di Rumah

Kalau teman-teman ada ide permainan lain, boleh juga tinggalkan idenya di comment yaaa! Nanti saya coba juga di rumah bareng Gayatri. Terimakasih sudah berkunjung, semoga sharingnya bermanfaat yaa…. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Hamu dan Biji Bunga Matahari, Literasi Keuangan Anak

Review ASI Booster di Alfamart / Indomaret yang Enak Banget

Storytel, Aplikasi Audiobook Bikin Baca Buku Lebih Mudah Lebih Murah