Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Tidak Takut Lebam saat Menjaga Anak Bereksplorasi #AksiFlashBunda

Gambar
Kalau ditanya apa kemampuan yang tiba-tiba saya muncul saat menjadi ibu, maka saya akan menjawab, kemampuan seperti The Flash. Hehehe…. Itu lo salah satu speedster di kumpulan superheronya DC Comics, yang seperti namanya, bisa bergerak dengan kecepatan cahaya. Saya punya kekuatan ini hanya jika ada bahaya menyangkut keselamatan anak. Jadi berasa punya kekuatan #AksiFlashBunda getooo. Gambar atas: Saya, The Flash KW Super. Gambar bawah: The Flash Ori. Hehehe…. via GIPHY Kebayang kan, punya anak umur dua tahun yang sudah bisa melesat lincah dan energik kaya torpedo. Dipadu dengan keingintahuan yang super besar, namun dikombinasikan dengan pemahaman akan bahaya yang belum cukup matang. Hmmmm…. Persis seperti torpedo. Tapi torpedo yang arahnya random. Serem kan. Mau sering melarang kok ya, kawatir nanti dia tidak optimal dalam bereksplorasi. Mau dibebaskan kok ya, ngeri ngeri sedap sama tubuh kecilnya. Jadilah saya, ibunya, yang memang harus waspada dan juga tangkas setiap saat untuk menj

Sapih (Part 1)

Gambar
Heyyyaaaaa!!! Gayatri uda dua tahun aja ni bulan ini. Hehehe…. Seperti kesepakatan saya dan suami, kami akan melakukan sapih dengan mengadaptasi metode weaning with love . Dalam artikel ini kami akan sharing bagaimana cara kami menyapih Gayatri ya. Sharing pengalaman saja dan tidak bermaksud menyatakan bahwa cara ini paling benar atau bagaimana. Walaupun memang cocok pada kami, memang belum tentu cocok untuk anak atau orang tua lain. Tapi siapa tahu cocok kan yaaa…. Hihihi…. Tentang Metode Menyapih Banyak yang membahas tentang cara sapih dengan Weaning With Love. Saya sendiri mengadaptasi beberapa poin-poin dari WWL ini. Beberapa di antaranya adalah: menyapih dengan mempertimbangkan kesiapan bayi, tidak dengan “menipu”, mengalihkan perhatian dengan kasih sayang (pelukan, tepuk tepuk lembut, dll). Yang tidak saya adopsi dengan saklek adalah prinsip “ don’t offer, don’t refuse “. Karena pada masa pra sapih (saya menyebutnya demikian) mulai dari 18 bulan s.d. 24 bulan saya melakukan prins

Pengalaman Cabut Gigi Geraham dengan BPJS dan Daftar Puskesmas Online

Gambar
Saya memiliki BPJS Kesehatan selama delapan tahun, namun baru kali ini benar-benar memanfaatkan fasilitas ini. Dan cukup terkesan ya. Terkesannya karena ternyata apa yang selama ini saya underestimate ternyata tidak demikian. Berikut pengalaman saya cabut gigi geraham di Puskesmas menggunakan BPJS Kesehatan dan aplikasi eHealth. Sebelumnya saya cerita dulu ke-skeptisan saya terhadap BPJS ya…. Jadi sebagai PNS kan saya diberi fasilitas BPJS. Berarti genap 8 tahun saya terdaftar keanggotaan BPJS, sesuai masa kerja saya. Bahkan seharusnya suami dan Gayatri anak saya pun bisa dapat fasilitas ini free dari kantor, karena biaya BPJS Kesehatan PNS kan ditanggung kantor. Namun karena banyak kabar yang beredar kalau pakai BPJS nggak nyaman dll, selama delapan tahun ini hampir tidak pernah saya memanfaatkan BPJS saat sakit/ melahirkan, dll. Bahkan suami dan anak pun tidak saya urus administrasi keanggotaannya. Saat suami opname di tahun kemarin, saya memilih biaya mandiri. Demikian pula saat Gay

Menjaga Kesehatan Bayi saat Liburan

Gambar
Setelah liburan akhir tahun kemarin, saya sempat bikin stories di Instagram tentang Traveling Bareng Bayi. Di situ saya juga bertanya tentang tantangan apa sering dirasakan oleh teman-teman saya saat membawa bayi berpergian. Response-nya lumayan rame ya. Dari response DM dan komen teman-teman tersebut, saya rangkum ke dalam 10 Tantangan Membawa Bayi Traveling. 10 Tantangan Membawa Bayi Traveling adalah sebagai berikut: Bocah badmood, Minta jajan mahal, Pup di celana, Anak sakit , Susah nemu toilet, Anak pecicilan, Barang bawaan banyak, Susah makan, Masalah jadwal, Teman seperjalanan rempong. Tiap keluarga pasti tantangan utamanya bisa berbeda-beda yak…. Seperti saya pribadi saya tidak akan terlalu memusingkan poin 9. Masalah jadwal, karena saya memang tidak pernah strict dengan jadwal ataupun itienary. Ataupun poin 10. Teman seperjalanan rempong, ya karena seumur-umur teman seperjalanan saya cuma suami saya dan Gayatri, anak saya. Buat saya pribadi, horor dari segala horor saat liburan

Review Gendongan Hipseat Mooimom (Setahun Pemakaian)

Gambar
Gendongan hipseat Mooimom ( Lightweight Hipseat Carrier Gendongan Bayi ) ini adalah gendongan hipseat kedua dari merk yang sama yang saya miliki. Segitu enak dan praktisnya si. Saya bisa pakai dalam hitungan kurang dari sepuluh detik. Covok buat emak yang suka terbirit-birit seperti saya…. Hehehe…. Gendongan pertama dari mooimom yang saya miliki sebelumnya berwarna biru, saya punya sejak Gayatri usia setahunan kurang apa ya…. Pas baru 10 kg-an beratnya. Jadi sudah setahunan berarti, berhubung bulan ini Gayatri dua tahun. Dulu saya pilih biru, biar suami nggak sungkan aja kalau mau pakai juga. Nah, yang baru ini, saya pilih warna peach lembut, biar lebih keibuan aja sih…. Cantik ya warnanya? Dulu saya kurang paham kenapa kok gendongan ini disebut light weight. Ngeh si sama namanya, tapi nggak yang gimana-gimana banget. Kerasa praktisnya aja. Sekarang anak saya sudah menginjak 13 kg, makin kerasa berat, saya makin memahami latar belakang penamaan gendongan ini. Sesuai dengan namanya ligh