Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Goodbye 2017

Gambar
Hidup manusia seperti uap. 2017 mengingatkan saya bahwa hidup manusia seperti uap. Pagi ini ada, esok tiada yang tahu. 2017 sekaligus adalah masa pertemuan dan perpisahan karena hidup. Litteraly, karena hidup dan Sang Pemberi Hidup. Bagaimana tidak. 2017 adalah tahun pertama saya bertemu dengan Gayatri. Saat persalinan. 2017 juga adalah tahun dimana saya berpisah dengan Mama Mertua yang meninggal beberapa hari setelah ulang tahun saya. Beberapa hari setelah beliau minta maaf, karena saat saya ulang tahun kami malah menghabiskan waktu di RS. Saya sendiri tak ingat hari itu ultah. Untuk beberapa rekan yang tahu kedekatan kami, pastilah tau beratnya saya kehilangan Mama. Saya tak menceritakannya di blog, tentang kepergian Mama. Tak sempat menuliskannya saat Beliau sakit karena semua begitu cepat. Kami kehilangan Beliau bahkan saat hasil tes laboratorium yang dilakukan belum keluar. Dan untuk menuliskan kronologinya kembali saya sedih. Sedih dan bingung. Sebingung saat menerima hasil lab y

Gayatri dan Separation Anxiety (9 - 11 Bulan)

Gambar
“Apaan tuh separation anxiety ?”. Saya pertama kali mendengar istilah ini saat ngobrol-ngobrol dengan ibu-ibu muda seangkatan. Saat itu, kami membahas mengapa bocah-bocah kami (waktu itu range usia 7-9 bulan) sering mewek kalau ditinggal emaknya pergi barang sebentar. Trus seperti biasa saya buka Universitas Google Mandiri. :P Dari web-nya lactamil saya menyimpulkan bahwa separation anxiety itu perasaan sulit berpisah, tak ingin ditinggal (oleh pengasuh utama) yang dialami bayi. Dan hal tersebut memang WAJAR terjadi di usia 7-10 bulan. Walaupun wajar, tapi saya rasanya agak nyesek kalau lihat Gayatri mewek. Soalnya dia meweknya tu drama gitu. Mukanya memelas…. Kadang sambil keluar ingus, dan sedih gitu. Padahal cuma ditinggal pipis. Ah elaah Ning, masa pipis pun harus diajak terus. Btw, saya kadang memang bawa dia ke toilet si kalau nggak memungkinkan ditinggal. Hehehe. Drama memuncak ketika Gayatri (usia 10 bulan) masuk daycare. Related post: Akhirnya Gayatri Masuk Daycare Walaupun se

Serunya Baby Bash bareng The Asianparent (Desember 2017)

Gambar
Asik asik, Gayatri sudah sah ditahbiskan jadi anak gawwwl ibukota nih. Hihihi soalnya dia sudah pernah ikut the most anticipated play date event tahun iniiiii: Baby Bash The Asianparent! Duo sobat saya (Faradila & Uchy) hepi banget dapet undangan dari The Asianparent, penyelenggara acara ini. Bahkan Faradila ampe bela-belain nginep di Serpong dari rumahnya di Bogor. Melihat itu, saya yang awalnya ragu ikutan jadi ketularan excited. Dan…. Mereka bener! Nggak kuciwalah ikutan Baby Bash ini. Happy banget! FYI, just in case ada yang blm ngeh dengan acara yang disebut Baby Bash, Baby Bash adalah acara gathering keluarga muda yang diselenggarakan oleh The Asianparent. The Asianparent sendiri adalah media online yang fokus membahas tentang pengasuhan anak. Acara baby bash ini sudah diselenggarakan sebanyak 4 kali di tahun 2018. Di event terakhir ini, keluarga yang diundang adalah yang memiliki bayi berusia 1 s.d. 2 tahun. Di acara ini Gayatri seneng, puas main-main di playgroundnya, Bap

Review dan Pricelist/ Harga Mom n Jo Bintaro

Gambar
Sebenernya saya termasuk yang parnoan masalah pijet memijet, apalagi pijat bayi atau pijat diri sendiri saat hamil. Namun, dulu pas hamil saya pernah ke Mom n Jo Bintaro untuk pijat khusus ibu hamil. Secara umum saya merasa pijat di sini cukup membantu untuk menguragi rasa sakit/ pegal di punggung akibat kehamilan yang makin besar. Setelah memiliki bayi pun, saya hanya berani untuk memijatkan bayi di sini. Selain itu saya memilih untuk memijat bayi sendiri di rumah. Oiya, pijat yang saya lakukan sebatas pijat untuk mengurangi rasa lelah Bagi teman-teman yang setipe sama saya, mungkin review Mom n Jo Bintaro ini akan bermanfaat ya. Related post: Tips Menjaga Kesehatan Bayi Berikut adalah pengalaman saya pijat bayi di mom n jo Bintaro. Jasa yang pernah digunakan: 1 . Pijit Ibu Hamil Rasa pijitan terapisnya cukup enak bikin rileks gitu, tapi bukan yang kuat banget mijitnya, kalau dibanding tukang pijit langganan di kampung halaman. Mungkin memang karena untuk ibu hamil ya. Ruangannya nyam

Moms, be Proud of Yourself!

Gambar
Mau Nyonyah itu stay-at-home mom, mau working mom kaya saya (yes! saya workingmom), atau yang pakai ART, pake baby sitter, yang single mom, atau nitip mom, pleaseeeee be proud lah sama diri kita! Kita tu baik hati, setrong lagipula kece dengan cara kita masing-masing. Don’t let words bring us down . Kita tidak selemah itu! Hihihi, tumben yak, saya memulai artikel dengan rada emosional. Soalnya emang rada emosional si topik obrolan kita kali ini Nyaaah…. tentang ibu-ibu yang sering lara hati dan jadi minder karena omongan orang. Tepatnya lagi omongan orang yang kurang kompeten buat ngomongin hidup kita. Sering kan, ya kita denger curhatan temen atau malah kita sendiri ngalamin, betapa potek hati mamak denger kritikan orang tentang badan bayi yang kayanya makin hari makin kurus. “ Kaya nggak pernah dikasi makan ,” kata tetangga. Atau, “ Makanya jangan main hape mulu…. tuh, anaknya makan angin “. Atau, “ Anak saya loh uda bisa salto merangkak dari usia 2 bulan, anakmu kok kayanya cuma tid

Perbandingan Tiga Maskapai Penerbangan Full Service (Garuda, Sriwijaya, Batik Air)

Gambar
Pengalaman menggunakan 3 Maskapai Penerbangan Domestik Low Cost Perbandingan Maskapai Penerbangan Full Service Economy Class: Garuda, Sriwijaya dan Batik Air. Kalau ditanya mana yang paling oke dari ketiga maskapai penerbangan tersebut? Tentu saja semua akan dengan mudahnya bilang Garudaaaaa!!!! Anti klimaks banget yesss…. Hehehe, tapi ya mau gimana lagi yak, emang betul si, Garuda so far maskapai penerbangan domestik yang paling nyaman buat bawa bayi. Tapi ga nyaman di dompet ibu dan bapak. Ihihi…. Sama satu lagi, saya pegel banget kalau dapet gate paling ujungnya Ultimate 3. Jauh banget bok. Tar lengkapnya saya ceritain di bawah. Sebelumnya saya mau cerita secara umum dulu tentang perbedaan maskapai penerbangan full service dengan yang low cost sebagai berikut: Jarak antar kursi relatif lebih besar dari pada maskapai low cost (kecuali Sriwijaya, menurut saya, hehehe). Ini penting buat saya yang punya suami segede dan setampan  Chriss Prat jaman main Jurassic World. Karena ruang antar

Tentang Buka Handphone, Privacy dan Keterbukaan

Gambar
Saya dan suami minggu kemarin ngomongin sesuatu yang minggu lalu hot dibicarakan di sosmed: tentang buka handphone suami dan kelancangan istri. Rada kesentil juga si, ketika di media sosial ada seseorang yang menyebut istri orang lain lancang. Ihwalnya adalah karena istri orang lain itu membuka handphone suaminya. Lebih tersentil-sentil lagi ketika, walaupun sang suami sudah komen bahwa beliau mengizinkan istrinya membuka hape-nya, pro dan kontra masih berkepanjangan. Hello? Itu bini orang, loh. Yang punya hape aje selo. Eit, jangan nuduh dulu! Saya tidak mau membela sang istri kok. Sebenarnya saya setuju juga (sebagian) kalau membuka handphone milik pasangan adalah sesuatu yang lancang. Hidup privacy! Tapi ya kalau dalam kasus tadi kan beda yak, suaminya fine-fine aja ya harusnya kita juga fine-fine aja. Kan masing-masing keluarga punya adat istiadatnya masing-masing. Dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung. Yang punya saja tak beriak, mengapa situ yang pundung? Trus Pernah Buka