Meal Prep Fails dan Lesson Learnnya Selama Sebulan #3 (Tips Menyimpan Sayuran dan Bahan Makanan Lain)

Buat yang sering baca blog nyonyamalas (ada nggak ya? ada dong plis plis plis), mustinya uda ngeh ya kalau mulai 14 maret kemarin saya nulis tentang perjalanan saya belajar masak di dapur khususon tips meal prep. Naaaaahhh, sebagai newbie di masalah masak memasak, banyak banget kesalahan yang saya lakukan saat mempersiapkan bahan masakan, seperti saat menyimpan sayuran. Beberapa sudah saya share di artikel sebelumnya:

Pengalaman Meal Prep Minggu I

Pengalaman Meal Prep Minggu II dan III

Padahal sebelum memulai belajar meal prep ini saya juga uda baca-baca duluan pengalaman meal prep orang-orang yang sudah jauh lebih jago. Hehehe, tapi bener kata blog Miun-Miunan, meal prep itu personal banget, harus trial error sendiri biar tahu mana cara yang paling pas sama selera. Oiya, blog apa saja yang saya baca tentang meal prep saya ringkas juga loh di artikel ini: Meal Prep Challenge.

Ternyata saya cukup rajin juga yak, ngeresume dan nyatet-nyatet…. Wkwkwkwk, lama-lama nama ini blog perlu diganti juga nih jadi nyonyarajin. Bwakakakak….

tips menyimpan sayuran

Pada foto diatas tampak kalau meal prep saya campuran ya, antara menyimpan makanan siap saji (kanan atas) berupa ungkepan ayam dan sambal goreng kentang (tidak terlihat ketutupan ungkepan ayam), sayuran yang telah dipotong dan yang masih utuhan. Demikian juga bumbu, saya juga stok bumbu jadi, hehehe dan bumbu yang racikan sendiri (kiri atas, tutup merah). Intinya meal prep wajib sesuai dengan kebutuhan masing-masing ya Nyah….

Oiya, sebelum saya lanjut, saya mau menegaskan kembali kalau yang saya share pengalaman ini bukan berarti saya sudah perfect ya. Tapi kan siapa tahu ada Nyonyah-nyonyah yang kompetensi masaknya dan tingkat kemalasannya juga 11-12 kaya saya, jadi pengalaman (kesalahan-kesalahan) saya pasti bakal berfaedah.

Lets Go!

Tips Menyimpan Bahan Makanan Ala Nyonyamalas:

1 . Tips Menyimpan Sayuran

Sebelumnya saya mencoba untuk menyimpan sayuran di freezer (ngikut-ngikut akun instagram junjungan saya). Ternyata saya dan suami nggak cucok sama tekstur sayuran yang sebelumnya telah beku. Jadi kami banting setir untuk menyimpannya dalam keadaan mentah.

Biasanya saya akan menyimpannya dalam keadaan sudah dipetik (untuk bayam, kangkung dan kacang panjang). Dicuci bersih, dikeringkan dengan salad spinner (akan dibahas lebih lanjut di bawah). Kemudian diletakkan per sayur di wadah kedap udara yang sebelumnya sudah dialasi koran. Kalau saya nggak sempat nyuci sayurnya, saya cuma petikin saja lalu langsung masuk wadah tanpa kena air.

Air bikin cepat busuk btw.

Kalau labu siam saya simpan dalam keadaan utuh. Kentang pernah saya simpan dalam kondisi terpotong dadu dan direndam dalam air, hanya semalam saja, dan esoknya masih bagus. Kurang tahu kalau lebih dari itu.

Yang saya belum berhasil simpan adalah kemangi. Entah kenapa selalu berakhir layu.

2 . Tips Menyimpan Daging

Saya simpan daging mentah di chiller dalam kondisi sudah dalam potongan sesuai dengan masakan yang direncanakan. Biasanya saya nggak cuci dulu dagingnya sebelum masuk chiller. Baru akan saya cuci saat mau dimasak. Pastikan saat memotong daging, tangan dalam keadaan bersih.

Namun, kalau saya mau masak soto atau sop iga, biasanya saya akan simpan daging dalam kondisi sudah direbus. Tujuannya biar empuk dulu dan ada kaldunya.

3 . Tips Menyimpan Kaldu

Pengalaman yang lalu menyimpan kaldu, baik kaldu udang, kaldu sapi maupun kaldu ayam, di kulkas bawah tidak bisa lebih dari 2-3 hari. Kalau mau menyimpan lebih dari itu, sebaiknya di freezer alias dibekukan. Baca-baca si katanya bisa sampai berbulan-bulan.

4 . Tips Menyimpan Tempe

Saya pernah zonk nyimpen tempe ni, jadi busuk. Akhirnya kalau saya mau simpan lebih dari tiga hari, tempenya saya ungkep dulu, biar nggak cepat busuk.

tips menyimpan bahan makanan

Tips Mempersingkat Waktu Meal Prep

1 . Buat menu mingguan dan daftar belanjaan.

Membuat menu mingguan akan mempermudah pembuatan list belanjaan. List belanjaan akan membuat waktu belanja jadi lebih cepat. Soalnya nggak pakai muter-muter dulu. Sampai ke supermarker/ pasar uda langsung tahu apa yang mau dibeli, jadi cak cek cak cek. Kelar.

2 . Petik sayuran/ potong daging setelah beli, simpan per porsi.

Segera setelah pulang belanja, petik semua sayuran/ potong daging dan simpan. Jadi langsung ringkes. Soalnya kalau sempat masuk kulkas dulu, keburu mager. Kalau sayuran sudah dalam keadaan terpotong-potong, dan daging-dagingan juga sudah terpotong simpan terpisah dalam jumlah sekali masak.

Tips menyimpan sayuran dengan jumlah per satuan masak ini untuk menghindari proses defrost yangg tidak perlu dari daging-dagingan (kalau disimpan dalam freezer). Selain itu juga menghindari porsi lain terlalu sering “kena tangan”. Karena kena tangan artinya potensi terkena bakteri lagi.

3 . Keringkan sayuran dengan salad spinner sebelum masuk kulkas.

Tips menyimpan sayuran ini paling penting! Penyimpanan sayur (dedaunan) harus dalam keadaan sekering mungkin. Kalau tidak mungkin kering 100% ya nggak papa sih, yang penting tidak dalah kondisi basah terendam. Nah kadang proses pengeringan ini perlu waktu. Kemarin saya sempat beli salad spinner, pas Ikea lagi diskon, dan lumayan membantu mempercepat proses pengeringan ini.

Jadi sayurannya kaya diputer gitu. Bayangin aja pakaian kita di mesin pengeringan baju. Kan diputer jadi airnya muncrat-muncrat dan sayurnya kering. Tapi karena ada di dalam baskom jadi muncratnya nggak kemana-mana. Duh, jelasinnya gimana yak…. Wkwkwk…. Bentuk alatnya seperti ini:

salad spinner ikea

Alat ini opsional aja si, nggak harus punya. Saya sharing di sini biar jadi tambahan wawasan aja.

Kalau nggak mau ribet ngeringin, ya nggak perlu dicuci dulu. Petik dalam kondisi kering dan langsung masuk wadah. Nyucinya pas mau masak. Kelar.

4 . Buat ungkepan secara maraton.

Ini kalau nggak salah aku dapat tipsnya dari mbak Ega Dioni yang tinggal di luar Indonesia. Jadi karena bumbu di negara tempat tinggalnya mahal, jadi dia pakai bumbu ungkep untuk beberapa kali pakai. Eh ternyata ungkepan terkahir malah jadi tambah sedap karena sudah nyampur sama kaldu-kaldu daging sebelumnya.

Biasanya saya ungkep ayam kemudian sisa bumbu ungkepan ayam sebelumnya saya pakai untuk ungkep tempe. Oiya, jangan ulangi kesalahan saya ya…. Saya pernah maraton ungkep dengan melibatkan jeroan dan urutannya salah. Saya ungkep ayam – jeroan baru tempe. Jadideh, tempenya ikut bau ati ampela. Wkwkwkwk…. Lesson learnya, kalau mau ungkep jeroan juga, sebaiknya jeroan diungkep di kloter terakhir.

5 . Simpan Bumbu

Sebenarnya ini masih pro kontra ya: nyimpan bawang yang sudah dikupas. Karena ada yang bilang kalau para bawang ini akan menyerap bakteri. Nggak tau benar atau salah. Tapi kalau mengabaikan pro kontra tersebut, menyimpan bawang yang sudah dikupas itu beneran menyingkat waktu masak di pagi hari. Karena nggak perlu ngupas-ngupas lagi.

Yang pasti, simpannya di wadah yang tertutup rapat ya…. Saya biasanya gitu untuk meminimalisasi ketakutan saya atas pro kontra di atas.

Selain menyimpan bawang saya juga menyimpan bumbu jadi hehehe. Merknya BMM alias Bumbu Masak Machmudah. Bumbu ini tu produksi UKM di sekitar Surabaya gitu. Kayanya saya belum pernah lihat di daerah Jawa Tengah atau Jakarta. Tapi yang pernah nemu, komen yak…. Bumbu ini kalau di kulkas awet beberapa hari aja. Tidak seperti bumbu jadi pabrikan. So saya biasanya beli untuk seminggu dan simpan benar-benar di kulkas. Kalau wadahnya menggembung tandanya sudah tidak bisa dipakai lagi.

Sekiaaaaaan tips ala-ala dari saya…. :)

Buat Nyonyah-nyonyah yang mau ikutan ngasih tips menyimpan sayuran atau bahan lain boleh juga lo, tinggalin tipsnya di bagian komen. Terimakasih sudah mampir. Salam sayang!

:)

tips menyimpan sayur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Hamu dan Biji Bunga Matahari, Literasi Keuangan Anak

Review ASI Booster di Alfamart / Indomaret yang Enak Banget

Storytel, Aplikasi Audiobook Bikin Baca Buku Lebih Mudah Lebih Murah