Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Perlu Dibawa saat Persalinan (my maternity bag stories #2)

Sebelumnya saya sudah membahas tentang barang keperluan ibu yang perlu dibawa saat persalinan di artikel my maternity bag stories #1. Sekarang giliran perlengkapan bayi baru lahir yang akan saya bahas. Artikel ini sebenernya sudah lama saya janjikan tapi tak kunjung saya posting. Sampai ditagih-tagih sama temen saya, Neng Dipel yang mau lahiran bulan iniiii….. Doain temen saya persalinannya lancar ya teman-temaaaan…..

Oiya, perlengkapan bayi baru lahir yang akan saya bahas di artikel ini saya batasi hanya yang perlu dibawa saat persalinan ya….

Berikut perlengkapan bayi yang menurut saya perlu untuk dibawa saat persalinan:

selimut popok kaus kaki gedong maternity bag

1 . Popok

Mau pakai popok kain maupun disposable diapers is up to mommy ya. Dua-duanya ada baik dan buruknya. Kalau pengalaman saya, dulu membawa dua-duanya. Setengah hari setelah melahirkan, bidan dan dokter di klinik bersalin dimana saya melahirkan menganjurkan untuk menggunakan popok kain dulu. Bukan karena disposable diapers itu ga baik. Hanya saat itu, bidan ingin memantau jumlah pipis bayi. Kalau pakai dispo kan jadi susah terpantau ya. Setelah masa sehari itu, saya mengenakan disposable diapers ke Gayatri, pertama menggunakan ketika perjalanan pulang dari klinik ke rumah. Welcome home gayatri!

Saya saat itu membawa 6 pcs popok kain dan 13 pcs disposable diapers.

Artikel terkait: Gonta Ganti Merk Diapers, Yay or Nay?

2 . Kain bedong

Bidan dan dokter di BWCC tidak menganjurkan untuk membedong bayi dengan ketat seperti jaman dulu. Namun, bedong longgar masih diperlukan untuk menjaga agar bayi tetap hangat seperti di kandungan ibu. :) Waktu itu saya bawa 6 kain bedong apa ya…. Banyak soalnya saya pakai juga buat ngelapis alas bobok bayi dan untuk menyelimutinya dari dekapan angin cemilir cemilir AC.

Artikel terkait: Mitos Bayi Pasca Persalinan

3 . Selimut

Sebenarnya kalau pas bobo, saya menyelimuti Neng Gaya menggunakan kain bedong, hehehe. Selimut yang saya maksud di poin 3 ini adalah kain selimut tebal yang ujungnya ada segitiganya (di foto tampak selimut berwarna putih dengan kepala beruang). Kain ini bermanfaat untuk membungkus bayi saat perjalanan pulang dari klinik. Jadi terasa lebih hangat dan empuk. Cukup bawa satu saja. Ga perlu beli banyak-banyak soalnya bakal jarang dipakai. Saya punya empat karena dikasih sih. Hihihi….

4 . Sarung tangan dan kaki

Saya membawa 3 pasang sarung tangan dan kaki. Oiya, sarung tangan dan kaki ga usah beli banyak-banyak. Menurut saya ya, hehehe. Soalnya saya penganut pakai kaus tangan dan kaki kalau kedinginan saja, ga tiap waktu dipakai. Alasannya biar tangannya megang-megang banyak hal dan memantapkan saraf sensoriknya. CMIIW yak. :)

Untuk kaus kaki sendiri, ada beberapa jenis ya. Seperti yang tampak di foto di atas (bukan yang di bawah), saya punya tiga jenis kaus kaki. Yang pertama yang berwarna putih dengan list oranye adalah yang berbahan katun itu yang saya bawa saat persalinan. Jenis yang pertama ini hanya dipakai sebentar saja. Sementara dua jenis yang lain dipakai sampai agak besar kalau pergi-pergi, jadi jangan pilih yang terlalu kecil. Yang ada bonekanya itu juga baik untuk latihan motorik, karena di dalam bonekanya terdapat krincingan. Krincingan tersebut akan berbunyi saat bayi bergerak, sehingga memotivasinya untuk aktif.

kain gendong tisu topi maternity bag

5 . Topi

Untuk topi saya membawa 2 topi kain atau yang sering disebut juga dengan kethu.

6 . Anting

Ini khusus buat yang bayinya diprediksi berjenis kelamin perempuan yaa…. Oiya tips dari saya, sebelumnya survey dulu apakah di klinik/ RS tempat bersalin menyediakan fasilitas tindik. Biar bisa sekalian pas habis lahir ditindik. Saya dulu ga memanfaatkan fasilitas ini di BWCC karena ga tau, huhuhuhu…. Jadi harus balik lagi deh beberapa minggu kemudian. Untung pas sekalian kontrol.

7 . Kain gendongan

Kain yang saya bawa adalah dua kain jarit motif batik yang embok embok banget dan satu kain gendong motif monyet, hehehe…. Perlunya hanya satu buah si yang untuk bayi. Tapi saya bawa tiga. Yang satu untuk lapisan alas tidur saya, dan satu lagi buat cadangan selimut saya, hehehe, maklum saya maniak kehangatan.

8 . Tisu (Tisu kering dan tisu basah)

Tisu kering bermanfaat untuk melap gumoh, pupup bayi, dll. Bawa satu bungkus yang isi 50 atau 90 itu saja cukup.

Sama seperti tisu kering, tisu basah bermanfaat untuk melap gumoh, pupup bayi, dll. Namun tisu ini fugsi utamanya adalah untuk cebok. Atau menyeka bagian alat kelamin setelah pipis supaya bersih. Bawa satu bungkus yang isi 50 atau 90 itu saja cukup. Pilih tisu basah yang tidak beralkohol dan juga tidak ber-fragrance untuk menghindari iritasi. Oiya kadang ada tisu basah yang diberi tambahan aloe vera. Niatnya si baik ya, namun ada kalanya bayi alergi dengan zat tambahan seperti ini. Gayatri salah satunya.

Jika tidak suka menggunakan tisu basah, bisa juga menggunakan kapas bulat yang dibasahi dengan air. Saya mengamati di klinik BWCC dan di RS IMC, bidannya memiliki satu wadah khusus berisi kapas yang direndam dalam air. Fungsinya untuk cebok bayi.

ala mandi termometer wadah ar ari maternity bag

9 . Termometer

Sebenarnya termometer tidak harus dibawa saat persalinan karena di klinik atau rumah sakit pasti ada. Namun, saya memasukkannya di list ini untuk menyatakan sebaiknya termometer sudah tersedia saat bayi keluar klinik. Buat jaga-jaga dan untuk memonitor perkembangan suhunya. Apakah dia kedinginan atau kepanasan. Dan yang lebih penting lagi untuk mengukur suhu tubuh bayi dengan akurat apabila terjadi demam. Saya bersyukur sekali waktu itu saya sudah memiliki termometer sebelum Gayatri lahir (sejak saya hamil). Karena kalau tidak mungkin infeksi Gayatri akan terlambat diketahui. Oiya, ketika bayi dibawah usia 40 hari mengalami demam, langsung hubungi dokter yaaa! :)

10 . Alat Mandi

Saya bawa alat mandi beruba sabun dan shampo bayi two in one, padahal sebenarnya di klinik disediakan juga hehehe. Jadi better ditanyakan juga ke kliniknya apakah mereka menyediakan alat mandi atau tidak. Oiya, saya kepikiran juga tentang minyak-minyakan dan bedak-bedakan. Kalau Gayatri tidak pakai bedak tabur sampai sekarang.

Untuk pemakaian minyak telon, saya memakaikannya ke Gayatri mulai umur dua mingguan. Kata dokter asal bayi nggak kedinginan nggak pakai minyak telon gapapa. Malahan beliau bilang untuk hati-hati menggunakan kosmetika bayi karena kadang bisa membuat alergi. Untuk itu sebaiknya memilih produk bayi yang aman dan juga hypoalergenic yang sudah teruji secara klinis aman untuk kulit bayi yang sensitif ya.

Sejak persalinan pertama saya sampai kedua, saya mencoba beberapa produk dari beberapa brand. Paling baru saya mencoba Baby Series dari brand Mama’s Choice yang baru dilaunch di akhir 2020, antara lain Rash Cream, Tummy Oil alias minyak telon, dll.

Baca Juga: Review Mama’s Choice Rash Cream untuk Ruam Popok Bayi

Oiyaaa, kadang ada klinik yang memberi kita paket peralatan bayi lho sebagai hadiah.

11 . Handuk Bayi

Kalau kondisi tubuh dan suhu bayi oke, dalam satu hari itu kita bisa minta bayi kita dimandikan, sekalian ibu latihan memandikan dan memijat bayi. Waktu itu karena Gayatri suhunya turun saya tidak sempat latihan mandi di klinik BWCC. Akhirnya saya latihan memandikan dan memijat bayi di IMC pas Gayatri insisi. Kalau bidannya tidak menawarkan latihan memandikan dan memijat, coba kita sebagai pasien yang berinisiatif meminta latihan. Menurut saya dua skill ini bermanfaat banget. Tambah satu lagi, latihan merawat luka di pusar bayi. Penting, untuk mencegah infeksi pada bayi.

PENTING! Baca Juga: Pengalaman Periksa Kehamilan Saat Wabah Corona

12 . Tempat ari-ari

Ini agak ribet nyarinya nih, karena harus ke pasar tradisional. Bentuknya seperti kuali dari tanah berukuran kecil. Beberapa klinik seperti BWCC tempat saya melahirkan, menyediakan benda ini secara gratis (masuk dalam harga paket melahirkan), namun ada juga Rumah Sakit yang menjualnya secara terpisah.

perlengkapan bayi yang harus dibawa saat persalinan

Jangan membawa terlalu banyak barang karena akan ribet, tapi jangan juga nggak prepare. Mungkin gitu ya prinsipnya. Apalagi yang lahiran sendiri, hanya bareng dengan suami dan tidak ditunggui keluarga besar. Sebisa mungkin buat bawaan di tas sepraktis mungkin, seringan mungkin. :) Sehappy mungkiiiinnn!!!

Selamat mempersiapkan persalinan ya Nyaaahhh….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Hamu dan Biji Bunga Matahari, Literasi Keuangan Anak

Review ASI Booster di Alfamart / Indomaret yang Enak Banget

Storytel, Aplikasi Audiobook Bikin Baca Buku Lebih Mudah Lebih Murah