Michiyo Ramen Halal Enaaaaakkkk!
Sssssssslrrrp! Yum! Saat cuaca dingin, terbayang akan sangat menyenangkan bisa menyeruput semangkok ramen halal dalam kaldu tulang yang pekat, sebagaimana penyajian ramen pada umumnya. Namun, beberapa waktu lalu saya sempat menyicipi bentuk lain ramen yang disajikan tanpa kuah. Ya, seperti tsukemen. Dan rasanya tak kalah nikmat….
Tsukemen-alike-ramen ini saya buat sendiri lo, menggunakan fresh noodle siap saji merk Michiyo Ramen. Sempat tidak menyangka kalau rasanya akan senikmat ini. Karena mengenal produk ini sebagai alternatif ramen halal yang sehat, saya cenderung suudzon. Ah, biasanya yang sehat-sehat mah nggak enak. Namun ternyata perkiraan saya salah. Michiyo Ramen memenuhi ketiga harapan saya: halal, sehat dan enak. Tambah satu poin plus: praktis.
Di awal tadi, saya menyebutnya sebagai ramen halal yang mirip tsukemen. Karena penyajiannya yang tanpa kuah, namun ditemani topping saus kental. Sebuah perpaduan yang nyaman untuk dinikmati di negara tropis seperti Indonesia. Varian Chicken Teriyaki yang akan saya review lebih lanjut telah mendapat serifikasi halal dengan nomor sertifikasi 00090012840700. Oiya, kehalalannya TIDAK HANYA dari sisi bahan baku, namun juga maupun kebersihan proses, lingkungan serta cara pemrosesannya.
Selain Chicken Teriyaki, ada tiga varian saus lain dari Michiyo Ramen ini: Beef Teriyaki, Beef Bolognese dan Chicken Mushroom.
Penyebutannya sebagai fresh noodle merujuk pada bagaimana produk ini diproduksi, yang membedakannya dengan mie instant biasa. Pembedanya adalah produk ini tidak melalui proses penggorengan. Penghilangan proses penggorengan ini menghasilkan ramen yang bebas lemak trans. Hal ini terlihat dari bentuk ramennya sendiri (saat mentah) yang tidak kaku seperti mie instant dan cenderung lentur seperti mie homemade, namun lebih kering. Tentunya hal ini adalah kabar gembira yaaaaa…. Jadi bisa makan tidak se-was-was kalau makan mie instant yang mengandung lemak trans.
Klaim “lebih sehat dari mie instant biasa” juga ditambah dengan fakta bahwa produk mie ini tidak menambahkan bahan pengawet. Proses untuk menghindarkan produk ini dari kerusakan dilakukan dengan teknologi sterilisasi 120 derajat celcius selama 15 menit. Jadi kuman dan bakteri selama sebelum pengepakan dapat mati, dan meminimalisasi potensi kerusakan.
Etapi jangan mentang-mentang zero trans fat dan juga bebas pengawet, trus temen-temen jadi lupa daratan ya, makannya. Hihihi…. segala sesuatu yang berlebihan tentu saja tetap tidak baik, terlebih bagi yang sedang membatasi asupan natrium. Jangan lupa juga untuk menambahkan sayuran, agar asupan makanan kita lebih seimbang.
Penasaran kan penasaran kaaaaannnn? Dari keempat varian, yang mau saya review lebih dalam adalah yang Chicken Teriyaki. Soalnya ini favorit saya, Jepang bangeeeeetttt!
Dalam satu kemasan kita akan mendapatkan: 185 gram ramen, chili powder (saya tidak menggunakannya, hehehe), seasoning powder, soy sauce, seasoning oil, serta wijen bercampur potongan nori. Kemudian dalam alumunium foil terdapat pasta berisi daging ayam (real meat) dalam saus teriyaki.
Untuk mendapatkan kenikmatan yang sempurna (((aseeek))), tentu saja kita harus mengikuti saran penyajiannya ya…. Yang menurut saya paling harus diperhatikan adalah:
1 . Proses perebusan ramen halal.
Rebus air sampai benar-benar mendidih baru masukkan ramennya. Benar-benar mendidih ini maksudnya setelah mendidih, lanjutkan merebus air beberapa saat, agar kuman-kuman betul betul mati. Jangan hanya sampai kemrengseng saja.
Setelah air benar-benar mendidih, masukkan ramen selama dua menit. Biarkan sampai terburai dan lunak seperti gambar di bawah ini. Jangan terlalu lama ya, supaya tekstur kernyalnya tidak rusak.
Dengan tingkat kematangan yang pas, nantinya akan jadi seperti ini:
Nyam!!!
Kalau diperhatikan lagi, bentuk ramennya tipis seperti spagetti. Rasanya pun beda dengan mie biasa. Menurut saya, ini teksturnya lebih pejal. Bukan alot ya. Kenyal gitu tapi bukan yang menul-menul. Kalau mau cari padanannya mungkin mirip-mirip La Mian Paradise Dynasty ya…. Cuma ini lebih tebal sedikit. If you know i mean.
Kemungkinan yang membuat tekstur dan rasanya berbeda dengan mie biasa adalah adanya bahan tepung kentang sebagai pengganti tapioka. Jadi kenyalnya beda gitu, nggak yang mblenyek kalau kelamaan.
2 . Proses menghangatkan topping.
Saya sempat melakukan kesalahan saat menghangatkan topping. Alih-alih merendamnya dalam air panas. Saya malah merebusnya! Untung saya tungguin, jadi pas kemasannya menggelembung, saya sadar dan mematikan apinya. Setelah saya cek lagi saran penyajiannya, topping dalam kemasan hanya perlu direndam air panas selama dua menit.
Air panasnya bisa menggunakan bekas merebus mie tadi ya…. Jadi praktis dan cepat, tidak perlu ulang rebus air.
Part membuka topping adalah kesukaan sayaaa! Topping ayamnya besar-besar dan rasa sausnya pas. Manis gurih, dan tidak terlalu strong jahenya. Saya suka sekali, rasa toppingnya juga ngeblend dengan potongan nori dan wijen yang membuat rasanya makin Jepang banget.
Jumlah ayamnya juga so genuine ya. Sebanding dengan harga dan klaim premiumnya. Kalau dari foto pertama tadi agak mumpet-mumpet, niiiiih saya fotoin dari sisi lainnya…. Banyak ya!
Produk bisa dibeli online di Tokopedia. Pengalaman saya kemarin beli di Toko Michiyo Ramen. Recommended Seller si, official. Saya pesan jam 12.30, produk sampai di tangan saya jam 19.20 pada hari yang sama. Atau bisa coba kepoin Instagramnya @michiyoramen. Sok buat yang sudah ngiler-ngiler, pesan aja langsung. Harga per bungkusnya Rp 25.000,00.
Setelah nyicip Michiyo Ramen Halal rasa Chicken Teriyaki yang Jepang banget, next target saya si Beef Bolognese ni. Kayanya seru juga tu! Fusion gitu. Ramen Jepang ketemu Italian topping. Saya suda nyetok varian itu dan yang lainnya buat jaga-jaga siapa tahu saya bosen menu hasil meal prep seminggu, atau kalau laper di tengah malam. Hihihi….
Btw, apa ada yang uda nyobain semua varian Michiyo Ramen duluan daripada saya? Sharing dooong di komen pengalamannya!
Terimakasih ya sudah mampir, semoga reviewnya bermanfaat buat teman-teman yang sedang nyari alternatif ramen halal yang lebih sehat daripada mie instant. Salam sayang!
Komentar
Posting Komentar