Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Finally, Gayatri Memilih Daycare

Gambar
Judulnya agak dramatis yak, biar gereget. Tapi beneran loh, di samping orang tua yang memilih daycare, anak pun turut “memilih” daycare. Walaupun ni bocah belum bisa ngomong. Tapi kesan pertama dia memasuki daycare, turut menentukan keputusan kami memilih daycare mana yang tepat untuknya. Caution: tidak perlu menanyakan Daycarenya dimana yak, selama Gayatri berdaycare di sana, pertanyaan tersebut akan saya jawab “Rahasia”. Hihihi. Tapi tenang, saya bakal jabarin apa saja poin-poin yang patut dipertimbangkan saat memilih daycare. Dan bagaimana pengalaman menghadapi bayi yang pertama kali daycare. Semoga tetap bermanfaat yaaakkk! Setelah kepergian Mbah Uti, banyak hal yang saya dan suami pertimbangkan kembali dalam mengatur rumah tangga kami. Kepergian Mbah Uti secara emosional maupun non-emosional cukup membuat parenteam kami limbung. Dan akhirnya kami memutuskan untuk memasukkan Gayatri di daycare dan juga meng-hire asisten rumah tangga. Keputusan tersebut, setidaknya akan berlaku samp

Perbandingan 3 Maskapai Penerbangan Low Cost Carrier, Seri Pengalaman Membawa Bayi Naik Pesawat

Gambar
Sebenarnya saya bukan orang yang suka travelling, namun banyaknya kejadian mengakibatkan saya sering harus berpergian dengan membawa bayi naik pesawat. Sejak usianya 4 bulan sampai dengan 10 bulan, kurang lebih sudah hampir selusin penerbangan Ning Gaya jalani. Walaupun ya perginya hanya ke situ-situ saja, 4 kota. Jakarta – Jogja – Semarang – Surabaya. Baca dulu artikel di bawah ini ya, biar related, karena di artikel ini saya cuma mau bahas perbandingannya: Pengalaman secara umum dan tips membawa bayi saat usia 4 bulan. Pengalaman secara umum dan tips membawa bayi saat usia 9 bulan. Saya biasanya dalam membeli tiketnya selalu nyari waktu dan harga yang pas, maskapai penerbangan tidak terlalu jadi perhatian, jadilah Ning Gaya uda nyoba Maskapai penerbangan macem-macem. Garuda dua kali, Citilink tiga kali, Air Asia tiga kali, Lion Air sekali dan Sriwijaya dua kali. Di artikel ini, saya mau mencoba memperbandingkan bagaimana si pengalaman saya membawa bayi naik pesawat dari maskapai yang

3 Senjata Supaya Aman Menyusui di Tempat Umum

Gambar
Sebenarnya mau nulis tentang ini tuh uda lamaaaaa banget gara-gara lihat seorang Ibu yang menyusui anaknya sambil mengendarai sepeda motor. Yes, bukan dibonceng yak. Tapi si Ibunya yang mengendarai sepeda motor. Heroik! Tapi aku agak agak gimana gitu ngeliatnya, selain tidak aman juga tidak nyaman ya bagi beliau dan yang melihatnya. No offense dan no judging ya. Saya pribadi sebenernya ga anti menyusui di tempat umum. Apalagi setelah pengalaman penerbangan terakhir, Gayatri agak rewel di pesawat dan maunya nenen dari antri masuk sampai santri keluar, saya jadi menyadari kalau ada kalanya menyusui di tempat umum dan mengambil risiko “terlihat” memang diperlukan. Namun, teteeeuuup, sebagai perempuan, saya berpendapat kalau harus ada usahanya juga dong untuk menutup aset diri. Yang penting usaha yak, kalau ternyata nanti terlihat karena kondisinya tidak memungkinkan sama sekali untuk menutupi ya, sudahlah. Yang penting sudah berusaha. Berikut 3 Senjata Supaya Aman Menyusui di Tempat Umum:

Pengalaman Membawa Bayi Naik Pesawat (Umur 9 Bulan)

Gambar
Sebelumnya saya pernah menulis pengalaman saya membawa bayi naik pesawat pas bayi saya ber umur 4 bulan plus seorang lansia. Buat yang belum baca, mari cuss dulu ke sini ya, biar related. Related Post: Pengalaman Membawa Bayi Usia 4 Bulan + Lansia Nah dari 4 bulan s.d 9 bulan ini, Gayatri terbang sekitar 10 kali. Dari situ saya ngerasain perbedaan tantangan antara membawa bayi usia 4 bulan dan 9 bulan. Ngakalin tantangannya juga beda. Dikit sih, tapi beda! Hehehe…. Bedanya: Bayi umur 4 bulan belum banyak gerak. Sementara Gayatri, anak saya, pas umur 9 bulan maunya dititah mulu kemana-mana. Evenpun di dalam pesawat. Jadi kalau dulu, bisa dipasangin infant seat belt. Sekarang enggak. Pakai gendongan kanguru pun dia sudah bisa muntir muntir, mau melarikan diri. Bayi umur 4 bulan kalau nangis, tinggal tancepin nenen, case closed. Sementara Gayatri, anak saya, pas umur 9 bulan kalau nangis kadang jerit-jerit naik 8 oktaf, ngalahin Mariah Carey falseto. Lalalalalalallllllaaaaaaaa…. Bayi umur

Review Mooimom Lady Diaper Bag

Gambar
Untuk Ibu beranak yang memiliki mobilitas cukup tinggi seperti saya, tas adalah investasi yang berharga. Karena tas bukan hanya sekedar untuk kepentingan menunjang penampilan. Melainkan demi kepentingan fungsional yang mendukung produktivitas sehari-hari. Saya menggaris bawahi peran “ibu beranak” ya, karena kebutuhan tas bagi ibu yang sudah memiliki anak itu beda. Kalau dulu kita cuma perlu tas yang bisa diisi dokumen pekerjaan dan sedikit makeup. Sekarang tas kita untuk perjalanan harus juga mengangkut printilan-printilan bayi. Yang kadang ribet banget kalau wadahnya nggak fungsional. Tas ini favorit banget, terutama buat saya yang akhir-akhir ini sering banget bepergian naik pesawat bareng Ning Gaya. Biar ga terlalu panjang langsung aja ke hal-hal yang saya Review Mooimom Lady Diaper Bag berikut: Deskripsi: Nama barangnya Mooimom Lady Diaper Bag yang motif garis-garis putih biru muda. Mooimom itu nama merknya. Lucu yak? Saya sendiri bingung bacanya gimana hihihihi #abaikan. Bahannya