Gaya Hidup Minim Sampah Makanan
Dulu saya pikir, sampah rumah tangga yang wajib untuk diminimalisasi hanyalah sebatas sampah non-organik. Karena saya pikir, sampah organik, seperti sampah makanan, toh akan terurai dengan sendirinya di alam, kembali menjadi tanah. Masalah selesai. Namun, ternyata pikiran saya tersebut salah. Kebiasaan masyarakat pada umumnya, termasuk juga saya, membungkus sampah organik di dalam plastik, ternyata menimbulkan masalah baru. Sampah organik yang terbungkus, dan bertumpuk tumpuk dengan sampah anorganik akan mengalami penguraian secara an-aerob , karena kurangnya sirkulasi udara. Sampah organik yang terurai secara anerobik akan menghasilkan gas rumah kaca . Gas tersebut antara lain metana (CH4) sebanyak 50 – 60%, karbondioksida (CO2) sebanyak 35 – 45 % serta sisanya sebanyak 0 – 5% gas rumah kaca lainnya (sumber). Gas Rumah Kaca Akibat Sampah Metana (CH4) Karbondioksida Lainnya Sampah, Gas Rumah Kaca dan Pemanasan Global Hal tersebut bukan hanya sekedar masalah baru, melainkan masalah besa