Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Pengalaman Pulang Kampung Naik Bus Bareng Bayi

Gambar
Tidak bisa ditampik, kebutuhan akan moda transportasi bus masih besar ya. Apalagi yang punya kampung halaman seperti saya, Pati. Yang tidak punya stasiun maupun bandara, dan letaknya nanggung banget. Perjalanan dari Surabaya ke Pati, via darat adalah 6 – 7 jam, perjalanan santai. Kalau naik pesawat saya harus turun di Semarang, berarti perjalanan dari rumah ke bandara 30 menit, waktu tunggu sekitar satu jam, plus perjalanan udara kurang lebih satu jam, tambah bandara Semarang ke Pati (ke rumah saya) bisa sampai 3 jam. Jadi totalnya 5,5 jam. Beda tipis total waktu perjalanan, namun biayanya selisih jauuuuh. Demikian juga kalau naik kereta, stasiun terdekat juga ada di Semarang. Maka dari itu, sebenarnya saya paling prefer naik mobil pribadi. Dengan catatan, suami sedang fit, dan liburan kami cukup lama. Kalau suami sedang kurang enak badan ditambah lagi liburan hanya sebentar. Saya kok kasihan sama dia kalau harus nyetir PP tanpa istirahat. Saya nggak bisa nggantiin nyetir soalnya, wkwk

Memilih/Mendesain Permainan Anak Perempuan

Gambar
Kalau kata Albert Einstein, “ Play is the highest form of research .” Setelah memiliki anak, saya baru memahami benar apa makna dari perkataan ini. Untuk itu, saya jadi cukup concern dalam memilih dan mendesain permainan anak perempuan saya, Gayatri yang berusia dua tahun ini. Dalam memilih dan mendesain permainan bagi anak perempuan saya, saya tidak sembarang mengikuti tren, melainkan fokus pada perkembangan tubuhnya. Oleh karena itu saya mengacu pada parameter perkembangan anak 0-6 tahun dari Permendikbud Nomor 137 tahun 2014 dan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP). Hehehe, semacam serius dan rumit banget ya? Tidak kok, malahan menyederhanakan pilihan orang tua. Sekilas tentang Parameter Perkembangan Anak dan KPSP 1 . Parameter Perkembangan Anak 0-6 Tahun dari Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014 Dengan parameter perkembangan anak, saya bisa mengetahui tingkat pencapaian perkembangan anak di setiap kelompok usia. Pada parameter ini lengkap pula lingkup perkembangan yang dijabarka

Review Aplikasi Primaku IDAI

Gambar
Awalnya dulu saya menggunakan form denver dan juga tabel berat badan dan tinggi badan yang ada di buku catatan kesehatan dari kliniknya Gayatri untuk memantau tumbuh kembangnya. Sempat diinfo tentang aplikasi Primaku IDAI oleh Siwi, teman sekaligus tetangga saya yang punya anak seumuran Gayatri juga. Tapi tidak saya download karena keterbatasan space di handphone. Hehehe, maklum handphone jadul. Berhubung awal tahun ini dapat rejeki bisa ganti handphone, salah satu aplikasi yang pertama kali saya download adalah aplikasi Primaku IDAI ini, setelah diingatkan lagi sama Mbak Tia di stories IG. Daaaaaaannnn, saya happy banget dengan aplikasi ini. Beneran berfaedah. Aku bahagia. Untuk yang mencari screening tumbuh kembang yang manual (bukan aplikasi hape) bisa ke artikel saya sebelumnya tentang Form Denver sebagai berikut ya…. Related Post: Pengalaman Menggunakan Form Denver Namun sebelum membahas tentang aplikasi ini, izinkan saya untuk membahas satu tema yang menggelisahkan hati. Hal ini

Sapih (Part 2)

Gambar
Lanjoootttt niiii, masalah sapih menyapih. Hehehe…. Seperti yang minggu lalu saya ceritakan di Sapih Part 1, kami mengadopsi konsep beberapa WWL, termasuk yang, “tidak menolak, tidak menawari” nenen selama masa pra sapih. Hanya saja pada saat kami lihat Gayatri sudah siap pisah nenen 100%, kami mulai melakukan “menolak” permintaan nenen. Wajib dan kudu baca postingan Sapih Part 1 ya….. Biar related. Tentu saja ada beberapa poin terkait hal menolak permintaan nenen ini ya, supaya bocah tidak patah hati, yang berujung pada retaknya hubungan antara ibu dan anak. (((retaknya))) Bahasa saya uda kaya sinertron jaman dulu kala ya, hehehe…. Nah, yang kami lakukan adalah sebagai berikut: MASA SAPIH 1. Lihat kesiapan anak dan ibu. Kesiapan ini benar-benar harus dikonfirmasi betul ya. Jangan hanya karena sudah deadline, atau karena sudah disounding lama, maka lalu otomatis akan siap. Kagak! Lamanya waktu sounding tidak menentukan anak auto siap. Kemarin di stories ada yang cerita hanya 2 bulan u