Hadiah Paska Persalinan: Perlengkapan Bayi VS Kado untuk Ibu

Ide menulis tema ini muncul dari Reihan Putri yang beberapa minggu lalu sempat bertanya di grup IFB dalam rangka menyari kado perlengkapan bayi bagi temannya yang baru melahirkan. Saya yakin kalau proses pembelian hadiahnya si sebenarnya relatif mudah dilakukan ya, bisa beli online maupun offline. Cuma menentukan apa hadiahnya itu lo yang kadang memang tricky.

Di grup langsung rame ide-ide dari yang mainstream seperti baju bayi sampai yang rada anti mainstream seperti skincare sebagai kado untuk ibunya. Dari yang fungsional seperti breastpump sampai yang fashionable seperti diaper bag bermerek.

Risiko nanya di grup memang gitu ya. Akan banyak versi jawaban. Karena yang menjawab pun berasal dari berbagai latar belakang. Sebagai orang yang belum pernah mengalami memiliki bayi, memang jadi tantangan tersendiri si membeli kado perayaan kelahiran.

Tapi yang menarik buat saya, adalah beberapa berpendapat juga untuk selain memberikan hadiah berupa perlengkapan bayi, Ibu yang baru melahirkan perlu juga lo diberi hadiah.

IMG_20181227_061356

Apakah perlu memberi kado untuk ibu?

Kalau saya perhatikan, maraknya pemahaman orang akan baby blues sepertinya adalah permulaan ide untuk memberi perhatian khusus kepada para ibu, disamping para bayi. Itu bagus juga si. Karena kadang, sang ibu pun lupa dirinya memiliki kebutuhan pasca persalinan karena terlalu fokus berbelanja kebutuhan bayinya.

Ini saya setuju banget.

Untuk ibu yang tidak mengalami baby blues,  seperti saya, namun tinggal jauh dari orang tua saat persalinan, mendapat kado untuk diri saya sendiri tentu akan terasa menyenangkan. Merasa diperhatikan dan diingatkan bahwa ibu tidak berjuang sendiri.

Saya sendiri setelah persalinan Gayatri, ada yang ngadoin kamera cobak. Mirrorless. Nggak ada kaitannya kan sama ngurus bayi. Tapi mereka tahu banget saya memang lagi tertarik fotografi terkait dengan blog. Dan menurut mereka kamera akan membantu saya untuk stay happy, stay waras dan juga mengingatkan saya untuk tetap menjadi diri sendiri dan melakukan hobi, even sudah punya bayi. So sweeeeeeet!

Namun IMHO lebih baik memberi kado yang demikian apabila kita memang dekat dan tahu selera ibunya ya. Kalau tidak terlalu ngerti si, perlengkapan bayi lebih aman. Soalnya kalau pun kita kado perlengkapan bayi pun, nanti budget yang awalnya buat bayi kan bisa dialihalokasikan ke ibu juga, wkwkwkwk….

Jadi sama aja to….

Nah, tapi saya punya beberapa pendapat tentang memilih kado bagi keluarga yang dikaruniai anak.

setrong

Kenali Tipe Orang Tua

Pertama-tama tentunya kita harus mengingat berapa budget yang kita sediakan. Kemudian yang tak kalah penting, kita juga harus lihat tipe atau latar belakang (calon) orang tuanya:

1. Seberapa detail menyiapkan perlengkpan bayinya?

Seperti saya dan suami, untuk perlengkapan bayi usia 1 s.d. 6 bulan sudah dicicil beli dari jauh-jauh hari. Tapi di atas usia itu kami sengaja nggak beli, karena atas nasihat temen, “Nanti cek kado dulu.” Eh bener dong!

Makanya saya merasa beruntung banget tu nggak borong baju bayi yang agak gede. Soalnya saya dapat buanyaaaak banget kado baju bayi rumahan untuk usia 6 bulan ke atas. Kado-kado tersebut saya susun berdasar umur, sampai setahunan lebih apa ya, saya nggak beli baju rumah dari Gayatri karena tinggal ambil stok. Hehehe….

Nah, cuma kan orang beda-beda ni…. Siapa tahu, kebalikannya, orang tua saking semangatnya uda stok baju-baju kece nan lucu, tapi malah minim stok baju rumahan.

2. Seberapa jauh perlu dukungan materi?

Kalau kita tahu ini calon orang tua tipe keluarga yang tajir melintir tujuh turunan, kemungkinan besar kebutuhan bayi yang primer sudah terpenuhi. Buat orang-orang seperti ini bisa deh, kita konsen aja ke kebutuhan sekundernya bayi, yang mungkin luput dari perhatian mereka. Seperti alat stimulasi bayi, buku, mainan, dll. Atau bisa juga kado untuk ibunya saja.

3. Bagaimana pengalamannya merawat anak?

Ini ngaruh karena kaau anak kedua dan seterusnya, mungkin peralatan elektronik (sterilizer, slow cooker, dll) atau peralatan besar (cribs, high chair, dll) mungkin sudah dapat lungsuran dari kakaknya. Jadi nggak perlu dikado lagi.

4. Segi kedekatan dengan kita. Seberapa kenal kita?

Ini pentingnya adalah untuk menghindari salah kado yang bikin ngenes. Apalagi kalau kita berniat memberikan kado yang sifatnya personal, kaya ngado baju ke Ibu. Niatnya si so sweet, karena kita tahu dia pernah naksir sama suatu model pakaian. Ehhhh, berhubung uda lama nggak ketemu, nggak ngeh perubahan bentuk badan paska kehamilan. Baju ama modelnya cucok siiiii, orangnya seneng sampai klepek klepek…. Tapi ukurannya lebih kecil dua nomor. Kan jadi ngenes….

Kalau cuma nggak suka modelnya mah mending ya. Tapi kalau masalah berat badan after melahirkan kan ada yang sensitif yaaak…. Hadiah niatnya bikin happy malah bikin sedih. Kan mending ngado apa gitu yng lain…. Daripada berisiko.

Tujuan Memberi Hadiah

Terkait dengan poin di atas, kemudian kita bisa ingat-ingat lagi tujuan kita memberi hadiah kepada orang tua baru ini apa. Karena tentu sebenarnya kita tidak harus

1. Membantu secara materi.

2. Menunjukkan perhatian.

3. Ingin bermanfaat.

love love

Tips

1. Minta wishlist jauh-jauh hari ke calon ibu, atau menyodorkan pilihan.

Hehehe, ini kesannya kok malas mikir dan nggak so sweet banget ya…. Tapi ini menurut saya opsi yang paling logis sih untuk kalau tujuan kita yang utama adalah untuk membantu secara materi atau ingin bermanfaat.

Alasannya karena yang pertama, barang pasti nantinya bakal terpakai, dan kemungkinan cocok dengan yang diharapkan oleh calon ibu. Trus lagi untuk menimimalisasi barang tidak terpakai numpuk di kemudian hari. Soalnya banyak banget lo kado-kado lahiran yang nggak terpakai dan akhirnya jadi numpuk dan usang.

Mau dijual atau dikasihin orang kok ya sungkan…. Wong itu barang pemberian.

2. Patungan dengan teman-teman lain.

Selain biar lebih hemat, patungan juga membuat pilihan hadiah kita jadi lebih banyak. Meminimalisasi juga ada kado yang sama atau mirip-mirip dari satu circle pertemanan. Kan uda patungan, so pasti uda janjian dong mau apa ngadonya. Dengan pilihan yang lebih banyak, maka kemungkinan untuk mendapatkan hadiah yang lebih cocok dan berkesan pastinya juga akan lebih besar juga.

3. Perhatikan timing kasih kadonya.

Benar kita pasti akan bersiap membelikan hadiah saat ada bayi lahir. Tapi jangan lupa menyesuaikan dengan waktu memberikan kadonya ya…. Jangan sampai kelupaan diberikan, sehingga sudah lewat masa pakainya.

Ide Hadiah Perlengkapan Bayi maupun Kado untuk Ibu.

Beberapa ide perlengkapan bayi yang bisa dijadikan hadiah:

1 . Budget under 500k:

  • Pakaian bayi
  • Sepatu bayi, prewalker
  • Alat makan
  • Bouncer
  • Booster chair/ high chair
  • Diaper bag
  • Perlak
  • Sprei anti air
  • Mainan

2 . Budget 501k – 1 juta

  • Slowcooker
  • Sterilizer botol
  • Gendongan bayi
  • Diaper bag
  • Mainan
  • Playmat

3 . Budget 1+ juta – 2 juta

  • Sterilizer
  • Food processor untuk MPASI
  • Anting bayi (bagi anak perempuan)
  • Breastpump
  • Playmat
  • Safety/ pagar play ground

Beberapa ide kado untuk ibu:

  • Blus/ baju dengan akses menyusui
  • Korset
  • Makanan kesukaan
  • Skincare
  • Perawatan strechtmarks
  • Apron
  • Jamu (konsultasi dulu dengan orangnya)

Info lebih lanjut tentang tips seputar ibu dan perlengkapan bayi, klik aja di link ini yaaa…. —-> perlengkapan bayi.

Aih, jadi nostalgia, pengen punya bayi dan bukain kado kado lagi nih. Hahaha…. Apakah ada yang punya tips dan ide hadiah yang lain? Feel free untuk tinggalin komen ya…. It will very useful. Terimakasih sudah mampir. Semoga bermanfaat ya…. Salam sayang!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Hamu dan Biji Bunga Matahari, Literasi Keuangan Anak

Review ASI Booster di Alfamart / Indomaret yang Enak Banget

Storytel, Aplikasi Audiobook Bikin Baca Buku Lebih Mudah Lebih Murah