Barang yang Perlu Dibawa Saat Persalinan (My Maternity Bag Stories Part 1)
Di hari-hari biasa, sebenarnya saya tipe yang selow, sangat santai cenderung rileks. Namun jika dihadapkan dengan sesuatu yang berkaitan dengan kehamilan, saya cenderung mudah panik, hal-hal kecil yang tidak pas bisa bikin saya cranky. Karena itulah saya berusaha melakukan persiapan persalinan sebaik-baiknya, termasuk mempersiapkan barang ibu yang perlu dibawa saat persalinan. Saya ga pengen aja, pas di klinik, tiba-tiba keingetan kalau ada barang yang ketinggalan. Bisa langsung bubar jalan konsentrasi dan ketenangan hasil latihan yoga dan hypno selama ini kan. Bisa tiba-tiba berubah jadi hulk saya. (((HULK)) Hehehe….
Saya mulai mencicil mempersiapkan barang untuk persalinan saya sejak 1 bulan sebelum HPL. Menyicil belinya bersamaan dengan membeli peralatan bayi. Bersyukur sekali toko peralatan bayi Maebebe di dekat rumah sangat lengkap sehingga tidak perlu jauh-jauh ke mall atau ITC. Namun sepertinya karena dekat, gaya belanjanya tetep aja slebor, tidak bawa list, jadi sering bolak-balik deh. Hehehe…. Padahal sebenarnya saya sudah bikin list cantik, hasil nanya-nanya ke bidan dan baca-baca buku persiapan kehamilan. Eh, dasar slebor, list nya sering ga kebawa pas belanja. Zzzzz…. Jangan ditiru ya Nyah….
Nah, untuk keperluan ibu, list barangnya saya share di artikel ini ya, sementara list keperluan bayi aku share di artikel My Maternity Bag Stories Part 2. List ini tuh bukan fatwa yang pasti bener. Paling bagus sebenernya Nyonyah ngobrol dengan bidan atau dokter yang akan membantu persalinan. Jadi listnya bisa disesuaikan dengan kondisi tempat persalinan nanti. List ini sebagai gambaran umum aja ya Nyah….
1 . Baju Ganti
Baju ganti sebenarnya tujuannya ada dua: untuk dipakai saat menunggu persalinan dan untuk dipakai setelah persalinan.
Mengapa perlu baju ganti saat menunggu persalinan? Karena lama proses pembukaan kadang kala tidak bisa ditebak, jadi tidak ada salahnya untuk membawa baju ganti lebih. Untuk persiapan siapa tahu menunggu persalinannya lama dan perlu ganti baju.
Sementara baju ganti setelah persalinan wajib hukumnya yang busui friendly. Saran saya lebih baik menggunakan kaos katun yang ada akses untuk menyusui. Karena praktis dan nyaman. Kemeja kancing depan juga dapat digunakan. Namun, kaos katun lebih aman karena bagian dada depan tetap tertutup. Pentingnya karena seringkali ada Bapak, Mertua laki-laki atau Saudara yang menengok. Kan risih tapi sungkan juga untuk menyusui dengan pakaian terbuka saat ada beliau. Pilihan lainnya adalah menggunakan nursing apron. Tapi nursing apron bikin kita ga bisa liat dedek dan posisi menyusui. Pentingnya bisa melihat posisi dedek adalah karena ibu dan bayi masih sama-sama belajar posisi menyusui yang nyaman. Penggunaan apron di saat itu saya rasa ribet.
Untuk kaos busui aku kemarin dapat hadiah satu kaos, yang nyaman banget. Sampai akhirnya aku beli lagi 2 pcs. Bahannya adem sayangnya motifnya terbatas. But, buat busui mah i dont care lagi. Nyaman jadi concern paling wahid.
Jumlah: minimal 2 kaos ramah busui, beberapa bra khusus menyusui dan breast pad. Walaupun di kasus saya, breast pad akhirnya belum terpakai saat baru melahirkan karena ASI nya masih sedikit.
PS. bawa cadangan celana dalam yang banyak ya, jaga-jaga kalau tembus :)
2 . Pembalut
Untuk jaga-jaga bawa 1 pak pembalut panjang. Tidak harus pembalut khusus nifas, pembalut biasa yang tipenya night menurut saya cukup.
3 . Alat Mandi dan Make Up
Handuk, sabun, shampo, sikat gigi dll. Printilan ini sering ketinggalan loh. Tidak harus bawa make up sih, tapi ada baiknya juga bawa, agar sempat touch up saat banyak yang besuk. Jadi kelihatan segar. Apalagi biasanya ada sesi foto-foto kan tuh kalau besuk. Walau lelah tapi harus kelihatan bahagia dong!
Related Post: Review Bio Oil untuk Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan
4 . Stagen atau Korset atau Gurita Ibu
Penggunaan teknologi pencegah perut bergelambir ini harus dikonsultasikan ke dokter/ bidan terlebih dulu ya. Terutama untuk yang melahirkan secara cesar setahu saya tidak boleh menggunakan korset. Kemarin saya melahirkan normal dan kebetulan juga diizinkan menggunakan korset. Jadi saya membawanya (dipaksa mama si sebenernya, hehehe).
5 . Makanan Ringan
Ga tau apa semua ibu mau melahirkan seperti saya ya, kelaperan. Proses persalinan saya dimulai pukul 10 malam dan dedek bayi lahir jam 4 sore hari setelahnya. Malam saat menunggu kontraksi datang saya masih sempat makan roti bakar dan pisang bakar (untung klinik dekat roti bakar edi). Paginya juga gitu. Walaupun sudah dapat ransum dari klinik bersalin, makanan ringan penting loh buat jaga-jaga, siapa tahu kuantitas ransum di klinik kurang. Makanan ringan juga bermanfaat jika ternyata nafsu makan menurun. Ibu melahirkan kan butuh energi ya. Tapi ada kalanya terlalu mules untuk makan nasi. Ya daripada perut kosong, lebih baik ngemil-ngemil bergizi kan.
Ga kalah pentingnya juga bawa air minum ya.
6 . Handphone + Powerbank/ Charger
Walaupun menjelang kehadiran anggota keluarga baru, kita cenderung ingin menikmatinya tanpa gadget, ada baiknya handphone tetap siaga untuk jaga-jaga. Pastikan baterai dan pulsanya ada ya….
7 . Kain
Saya menyiapkan satu lembar kain panjang seukuran kain batik untuk saya bawa saat persalinan. Fungsinya: 1) sebagai alas tidur diatas perlak/ underpad, 2) bisa jadi bawahan pakaian (dibuat rok darurat), 3) bisa jadi tambahan selimut dan 4) bisa jadi kain gendong saat perjalanan pulang.
8 . Tisu
Kami membawa tisu kering dan tisu basah. Untuk tisu basah pilih yang no fragrance dan no alkohol. Tisu basah digunakan untuk menyeka mulut, membersihkan pipis dan pupup bayi, dll. Jika tidak berkenan menggunakan tisu basah, Nyonya-nyonya bisa menggunakan kapas bulat basah. Demi kepraktisan sediakan satu tuperware berisi air dan masukkan kapas di dalamnya. Sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu diperlukan.
9 . Buku Kontrol Kehamilan
Buku kontrol kehamilan sifatnya wajib dibawa sebagai alat bagi dokter untuk mengingat histori dari ibu hamil. Dengan mengetahui histori kehamilan diharapkan dapat membanu dokter untuk mengambil keputusan-keputusan yang diperlukan saat persalinan.
10 . Plastik atau Goodie Bag
Plastik atau goodie bag berguna sebagai tempat baju kotor, untuk bawa balik ari-ari, dan juga dapat dipakai sebagai tempat sampah sementara. Jumlah yang dibawa setidaknya tiga buah.
11 . Gym Ball (optional jika punya)
Jika memiliki gym ball di rumah ga ada salahnya lo buat dibawa. Memang repot si, tapi gym ball bermanfaat banget untuk mengurangi rasa mules pas kontraksi. Pengalaman pribadi selama menunggu bukaan lengkap saya duduk di gym ball (milik klinik) dan geal geol sambil nahan mules. Better sih rasanya jadinya.
12 . Kartu Asuransi/ Surat Rujukan
Jika RS/ klinik langganan bekerja sama dengan asuransi kita enak tuh. Tinggal bawa kartu asuransi saja. Namun jika tidak, cari tahu seperti apa prosedurnya sebelumnya. Misal apabila menggunakan BPJS, surat rujukan apa yang harus disiapkan. Supaya di hari H, proses pembayarannya mudah dan lancar.
Itu list barang yang perlu dibawa ibu saat persalinan ala saya, klik di sini untuk list perlengkapan bayi. Kalau kamu uda siapin apa saja? Jangan lupa untuk konsultasi juga ke tenaga medis yang akan membantu persalinan ya. Share di komen persiapanmu yaaaa :)
Komentar
Posting Komentar